Selasa, 05 April 2011

Fungsi tombol kontrol pada panel CRO


Pada Gambar 8. tampak sebuah CRO dan pandangan panel
depan CRO. Adapun fungsi tombol-tombol kontrol tersebut
adalah:



(1) P OSITION control. Putaran tombol akan mengatur
posisi vertical dari berkas.
(2) INPUT Jack : vertical input jack
(3) AC GND DC Switch Pada posisi AC komponen DC dari
signal ditahan oleh kapasitor. Pada posisi GND (ground),
terminal input terbuka dan input amplifier internal
disambung ke ground. Pada posisi DC terminal input
disambung langsung ke amplifier dan semua komponen
signal input dikuatkan.
(4) VOLT / DIV Switch. Skala bertingkat dalam Volt per div
dari layar CRT. Dapat dipilih dalam 11 range dari 0,01 V
/ div sampai 20 V / div.
(5) VARIABLE control. Pengaturan attenuasi vertical.
Pengatur halus (fine) dari sensitifitas vertical. Pada
putaran kearah kanan maksimum (sampai berbunyi
“klik” ) attenuasi vertical pada posisi terkalibrasikan
(CAL).
(6) LED Pilot lamp. Lampu ini akan menyala kalau power
switch ON.
(7) POWER ON/ INTENSITY control. Mengatur kecerahan
berkas gambar Digunakan untuk menghidupkan dan
mematikan daya listrik ke CRO dengan memutar tombol
ke arah kiri maksimum.
(8) FOCUS Control. Pengontrolan fokus berkas untuk
memperoleh bentuk gelombang yang optimum
kecerahannya.
(9) SOURCE switch. Dua posisi switch untuk memilih
sumber trigger untuk sweep (INT atau EXT).
(10) EXT TRIG Jack. External sync jack. Untuk sikronisasi
eksternal diperlukan tegangan lebih dari 1 Vp-p, dengan
SOURCE switch pada posisi EXT.
(11) SYNC Switch. Saklar pemisah sinkronisasi. Akan
mengambil komponen signal sync dalam signal video,
dan diaplikasikan pada rangkaian sync untuk
menyempurnakan sinkronisasi signal video yang
ditampilkan.
NORM ± : Untuk menampilkan bentuk gelombang pada
umumnya. Pada posisi ini rangkaian TV sync separator
tidak tersambung. Pada polaritas “+”, sweep
dipengaruhi oleh slope “+”, sedangkan pada polaritas
“-“, sweep dipengaruhi oleh slope “-“.
TV ± : Dipakai untuk menampakkan bentuk-bentuk
gelombang signal video TV yang disinkronkan dengan
signal sync.
(12) LEVEL Control. Triggering level / PULL AUTO akan
mengatur phase sync untuk menentukan titik awal
sweep pada slope dari signal trigger.
(13) P O SI TION control. Putaran pengatur posisi
horizontal dari berkas gambar. PULL 5X MAG Switch,
Push-pull switch memilih pembesaran 5X bila ditarik
keluar (PULLED-OUT) dan normal bila ditekan kembali
(PUSHED-IN).
(14) SWEEP TIME / DIV Switch. Selector time sweep
horizontal. Saklar pemilih sweep timw dari 1 s sampai
0,5 s dalam 18 langkah. Operasi EXT H dimungkinkan
dengan memutar knob ke arah kanan penuh. Bila saklar
variable (15) diputar arah kanan penuh, pembacaan
harga time sweep sudah terkalibrasi.
(15) VARIABLE control. Pengaturan attenuasi vertical.
Pengatur halus (fine) dari sensitifitas vertical. Pada
putaran kearah kanan maksimum (sampai berbunyi
“klik” ) attenuasi vertical pada posisi terkalibrasikan
(CAL).
(16) HOR INPUT Jack. Bila dipakai input horizontal dari luar.
(17) CAL 1 Vp-p Jack. Jack untuk tegangan kalibrasi.
Kalibrasi tegangan adalah 1 Vp-p dari gelombang kotak
dengan sumber daya tersinkronisasi. Terminal CAL 1Vpp
juga dipakai untuk memeriksa kondisi vertical gain
atau untuk mengatur karakteristik gelombang kotak dari
probe.
(18) TRACE Rotation. Dipakai untuk menghilangkan
kemiringan berkas garis lurus horizontal.
(19) Z – AXIS INPUT Jack.. Jack intensitas modulasi
intensitas dimodulasi pada tegangan5 Vp-p atau lebih
rendah.
(20) Power connector. Untuk menghubungkan AC power
cord.
(21) AC Voltage Selector. CRO ini dapat bekerja pada
tegangan 100V, 120V, 220V dan 240V.Pemilihan posisi
tegangan tersebut dengan AC Voltage Selector.
(22) Fuse holder. Untuk tegangan operasi 100 ~ 120 V
dipakai 0,7 ampere. Untuk tegangan operasi 220 ~
240V dipakai fuse 0,3 ampere.
(23) Cord reel. Dipakai untuk melingkarkan power cord cable
pada saat CRO disimpan. Juga berfungsi sebagai
penyangga kalau CRO dipakai pada posisi berdiri tegak.



Setting Up CRO

Sebelum menggunakan CRO perlu dilakukan persiapan awal
atau setting-up procedure. Untuk melakukan setting-up siswa
perlu memahami dengan benar semua tombol kawalan serta
fungsinya, yang telah dihuraikan pada bagian B di atas.
Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut :



(1) Tetapkan posisi tombol kawalan seperti pada Gambar 9.
(2) Pastikan voltan kerja yang dipakai di laboratorium.
Periksa apakah AC Voltage selector sudah pada posisi
yang tepat.
(3) Kalau sudah tepat maka putar tombol POWER (7) searah
putaran jarum jam sampai ON dan LED menyala.
(4) Sumbu horizontal akan nampak. Bila tidak nampak pada
pusat screen, maka atur POSITION (1). Atur INTENSITY
(7) Bila tetap kurang tajam maka atur FOCUS (8).
(5) Osiloskop sekarang siap dipakai untuk melakukan
pengukuran. Pasang tegangan input signal ke INPUT (2).
Putar tombol VOLT / DIV (4) searah jarum jam untuk
mendapatkan ukuran bentuk gelombang yang dikehendaki.
(6) Dengan menekan tombol LEVEL(12), fungsi free running
dicabut, sehingga bentuk gelombang akan hilang bila
tombol diputar searah jarum jam, dan akan nampak lagi
pada posisi mendekati tengah (MID). Gelombang akan
hilang lagi kalau tombol diputar kearah kebalikan jarum
jam dari posisi MID.
(7) Bila komponen signal DC yang diukur, tetapkan tombol ACGND-
DC pada posisi DC. Bila signal positip maka signal
akan bergerak naik, dan sebaliknya bila signal negatif
maka akan bergerak turun. Titik referensi tegangan “0”
diperiksa pada posisi GND. Kalau meleset dari titik NOL
maka bentuk signal dapat ditepatkan padaposisi NOL.

Tidak ada komentar: